Hewan

“Tidakkah engkau (Muhammad) tahu bahwa Kelada Allah-lah bertasbih apa yang di langit dan di bumi, dan juga burung yang mengembangkan sayapnya. Masing-masing sungguh, telah mengetahui berdoa dan bertasbih. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan” (An-Nur 24: 41)

Perbedaannya sungguh jelas bahwa Allah adalah Khalik (Sang Pencipta) lainnya adalah Makhluk. Khalik berkehendak dan berkuasa, sedangkan makhluk adalah mengabdi dan memuji-Nya.

Makhluk memuji Allah dengan caranya sendiri-sendiri. Manusia, dengan bimbingan Nabi dan Rasulnya mengabdi kepada Allah dengan caranya, sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Nabi dan Rasulnya sesuai dengan jamannya. Hewan dan alam semesta menyembah dan berdoa sesuai dengan takdirnya masing-masing.

Alam semesta tunduk dan patuh atas ketentuan yang telah ditetapkan Allah. Andai saja mereka mengingkari, maka akan terjadi benturan. Gesekan satu akan menyebabkan pergerakan lain yang lebih besar, dan ujung-ujungnya akan menimbulkan ketidak harmonisan sirkulasi dari ketentuan Allah.

Disekitar kita, hidup berbagai macam hewan penghuni bumi ini. Jenisnya jutaan. Mereka hidup dan berkembang sesuai dengan caranya sendiri. Beradaptasi dengan lingkungan, sehingga hidup hingga sekarang.

Dalam al-Qur’an terdapat lebih dari dua ratus ayat yang berbicara tentang hewan, baik secara umum maupun secara spesifik jenis tertentu. Hewan memang ada yang disebut tidak secara rinci. Ungkapan perilaku dapat saja disimbolkan dengan hewan tertentu. Atau budaya mengumpat, dengan menyebut nama hewan tertentu.

Allah menciptakan hewan terdiri dari beberapa jenis. Ada sebagian hewan yang berjalan dengan perutnya, ada yang berjalan dengan dua kaki, empat kaki bahkan sampai puluhan kaki. Ada pula yang terbang dengan sayap, berenang dengan sayap. Ini membuktikan bahwa kekuasaan Allah tak terhingga. Dari sekian banyak ragam jenis, warna, cara mempertahankan diri, tak lepas dari pengawasan dan pemeliharaan-Nya.

Dalam hal pengabdian, manusia dan hewan dan juga makhluk lainnya memiliki kesetaraan. Jaminan Allah, bahwa semua makhluk adalah ummah (ummat), meskipun mereka memiliki ciri-ciri, kekhususan, dan system kehidupan yang berbeda.

Allah mengutus hewan tertentu seperti hud-hud yang membantu Nabi Sulaiman untuk memberitahu ada sebuah negeri yang bernama Saba’. Allah mengirim burung gagak kepada putra Nabi Adam, untuk mengajari bagaimana menguburkan saudaranya sendiri setelah ia bunuh.

Al-Qur’an menyebutkan burung-burung utusan Allah untuk meluluhlantahkan tentara gajah yang hendak menghancurkan Ka’bah. Ular, yang disebutkan lima kali dalam al-Qur’an tentang kisah Nabi Musa. Sebuah tongkat kayu berubah menjadi ular dan memangsa ular jadian dari sihir-sihir utusan Fir’aun. Bahkan, laba-laba diutus oleh Allah untuk menyelamatkan Nabi Muhammad SAW dari kejaran kaum Quraisy.