Pada suatu ketika, seorang penduduk Mars mengarahkan teleskopnya ke Venus. Ia melihat penduduk Venus berbeda dari penduduk Mars. Lantas ia meminjamkan teleskopnya kepada orang-orang lain di Mars, dan semuanya tertarik melihat orang-orang Venus tersebut. Setelah itu, mereka serentak memutuskan untuk melakukan suatu ekspedisi ke Venus.
Ketika orang Mars dan orang Venus berjumpa, terjadilah suatu keajaiban: mereka saling jatuh cinta. Pada dasarnya, mereka berbeda karena tata cara kehidupan di kedua planet itu memang kontras. Tapi, mereka saling memahami dan berusaha saling mengerti. Kedua mahluk berbeda itu merasa saling melengkapi.
Setelah beberapa bulan tinggal bersama, mereka lantas pergi ke bumi. Mahluk yang berasal dari dari dua planet berlainan itu mau hidup di sebuah planet baru. Pada mulanya mereka bisa hidup bersama dengan damai dan penuh cintta seperti di Venus. Tapi akhirnya gaya tarik bumi menyebabkan semuanya jadi berubah . Timbul amnesia selektif. Mereka kembali ingin hidup seperti di Mars dan Venus dulu. Tanpa mau memahami perbedaan di antara keduanya.
Itulah kesan John Gray, yang ditulisnya dalam sebuah buku laris yaitu, Men Are from Mars, Women Are from Venus. Anda beruntung dapat membacanya dalam versi bahasa Indonesia yang cukup bagus, karena Penerbit Gramedia telah menterjemahkannya. Membaca buku Gray ini memang mengasyikan. Karena buku ini bicara tentang hubungan yang sebenarnya harus dilahirkan, dijaga, dan ditumbuhkan oleh pasangan suami-istri.
Banyak perkawinan jadi berantakan karena hubungan hancur. Kalau ini terjadi, maka kedua pihak dirugikan. Gray mengingatkan supaya pria dan wanita dalam hidup berpasangan harus selalu berusaha mengerti perbedaan masing-masing. Pria, katanya, berasal dari Mars, tempat kehidupan lebih formal sifatnya. Penduduknya kebanyakan menggunakan pakaian seragam. Kerja mereka efisien. Yang dipikirkan selalu adalah pencapaian suatu tujuan. Sedangkan kehidupan di Venus lebih santai. Penduduknya suka mengenakan pakaian yang beraneka ragam. Mereka lebih suka berkomunikasi satu sama lain, walaupun belum tentu bisa memecahkan suatu masalah. Itulah, tulis Gray, planet asal wanita.
Ketika pria menyerbu wanita dengan ekspedisi ruang angkasa dari Mars ke Venus, mereka memang sedang mabuk cinta. Cinta memang ajaib. Tapi, keadaan berubah total begitu mereka kawin. Hidup dalam suatu perkawinan adalah suatu kehidupan di bumi. Suatu yang nyata. Bukan hidup di awang-awang lagi. Pada waktu itulah, kalau sang pria dan wanita tidak mau menyadari bahwa mereka memang berbeda, akibatnya fatal.
Saya suka pada buku ini bukan cuma karena kiasan yang digunakan cukup bagus. Tapi saya melihat ada analoginya dengan produsen dan konsumen yang harus mengembangkan hubungan terus-meneruss. Bahkan ada resep utnuk meningkatkannya sehingga konsumen bisa jadi pelanggan seumur hidup. Persis seperti pasangan suami-istri yang berpisah mati.
Mencari pelanggan baru jauh lebih mahal biayanya. Maka kepuasan pelanggan harus dijaga baik-baik. Pada pelanggan sebenarnya juga terjadi hal yang serupa. Kalau ia gampang berubah sikap dan membeli dari produsen lain, sebenarnya dia menanggung semacam switching-cost. Ia harus berlatih lagi untuk menggunakan produk baru tersebut, dan harus pula mengeluarkan ongkos tambahan. Dan ia juga harus berani menanggung resiko.
Pada suatu pasangan suami-istri juga terjadi hal yang sama. Penggantiaqan pasangan selalu punya switching-cost tinggi. Karena itu, hubungan harus terus dijaga seumur hidup. Di UjungpAndang, ada seorang teman saya, Alka Trenggana dan istrinya, yang berusaha menerapkan hal itu. Karena keduanya suka pemasaran, mereka saling memperlakukan pasangannya sebagai pelanggan satu sama lain. Memperlakukan sebagai pelanggan berarti suami berusaha mengerti kebutuhan istri, dan sebaliknya. Mereka tidak melaksanakan pembagian tugas di mana husband earns money and wife spend it.
Alka, yang berasal dari Mars, adalah pengacara top di kotanya. Ia juga bergiat pada banyaknya organisasi sosial dan kemasyarakatan. Tapi berusaha mengerti kebutuhan istrinya. Sedangkan istrinya, yang berasal dari Venus, memang suka mengasuh anak-anak di rumah. Tapi juga ikut jadi anggota katif dalam suatu double-income-family. Ia berusaha untuk tidak bersaing dengan suaminya, karena itu ia memilih jadi agen asuransi. Namun, ia juga tidak segan-segan minta nasihat dari suaminya.
Dalam buku itu, Gray membuat daftar enam kebutuhan primer pria dan wanita: Wanita membutuhkan “perhatian”, pria membutuhkan “kepercayaan”; wanita membutuhkan “pengertian”, pria membutuhkan “penerimaan”; wanita membutuhkan “rasa hormat”, pria membutuhkan “penghargaan”; wanita membutuhkan “kesetiaan” , pria membutuhkan “kekaguman” ; wanita mebutuhkan “penegasan” , pria membutuhkan “persetujuan”; wanita perlu “jaminan”, pria perlu “dorongan”.
Dalam teori pemasaran dikatakan, kalau Anda mau memuaskan pelanggan, ketahuilah lebih dahulu kebutuhannya. Setelah itu, baru puaskan.
ditulis oleh : Hermawan Kertajaya