Godaan Di Bulan Ramadhan (1)

Ramadhan 1446 H hari ketujuh

Saudaraku, setiap bulan Ramadhan seperti sekarang ini selalu ada rasa aneh yang ada di dalam hati saya. Mungkin kamu juga mengalami hal yang sama.

Menurut ajaran Islam, bulan Ramadhan bukanlah sekedar bulan kesembilan dalam penanggalan hijriyah. Bulan Ramadhan bukan pula sekedar bulan yang singgah setiap tahun sekali. Bagi Umat Islam, bagi kamu, bagi saya, dan bagi kita semua, Ramadhan adalah bulan yang penuh rahmat. Bulan yang sangat istimewa bagi kita.

Salah satu keistimewaan bulan Ramadhan adalah kita diwajibkan berpuasa satu bulan penuh. Menurut para dokter, pada bulan Ramadhan ini kita diberi kesempatan memperbaiki sistem pencernaan kita kembali. Pada bulan Ramadhan, kita diberi kesempatan untuk membakar seluruh dosa yang telah kita tumpuk sepanjang hidup. Dengan diberi kesempatan kembali berjumpa dengan bulan Ramadhan, pada dasarnya kita diberi kesempatan oleh Yang Maha Pengasih untuk memperbaiki semua cara hidup kita. Memperbaiki pola hidup agar sesuai dengan tuntunan-Nya.

Saudaraku, kalau saya boleh mengingatkan, menurut para ahli bahasa Arab, Ramadhan dapat diartikan panas terik yang membakar. Perlu kita ketahui, penanggalan Arab, sebelum datangnya Islam, memakai sistem penanggalan matahari (syamsiah). Nama-nama bulannya sama dengan nama-nama bulan yang sekarang. Oleh karena memakai sistem penanggalan matahari, maka datangnya setiap bulan selalu sama dengan datangnya suatu musim. Seperti, misalnya, bulan Januari di Indonesia, pada tahun kapan pun, Januari di Indonesia selalu diisi dengan hari-hari hujan.

Ramadhan di Arab (ketika masih memakai penanggalan matahari) selalu jatuh pada musim panas yang sangat terik. Matahari terasa sangat dekat di ubun-ubun. Panasnya seakan membakar bumi. Bagi yang sudah ke tanah Arab, pada musim panas pasti akan bisa bercerita seperti apa panasnya siang hari di sana.

Namun, ketika Islam datang, sistem penanggalan yang berbasis pada peredaran matahari itu (syamsiah) diganti dengan sistem penanggalan berbasis peredaran bulan (qomariah). Oleh karena itu, Ramadhan bisa saja datang pada musim panas maupun musim dingin.

Isngadi Marwah Atmadja, Catatan Bulan Suci, Kumpulan Bahan Kultum Ramadhan