Godaan Di Bulan Ramadhan (3)

Ramadhan 1446 H hari kesembilan

Namun, saudaraku, melihat cara puasa dan kebisaan kita berpuasa saat ini, jiwa saya sedikit resah. Ada rasa aneh yang tak termaknai di dalam hati ini. Kita semua tahu, bahwa puasa adalah bentuk riyadhah lahir sekaligus riyadhah batin. Tetapi, mengapa kadang kita lupa diri saat berbuka.

Kadang kita lupa diri dengan memakan semua hidangan secara berlebihan. Bahkan sebagaian besar di antara kita sengaja mengada-adakan untuk berbuka puasa. Sering kita baca di koran maupun berita di televisi, saat Ramadhan harga kebutuhan pokok justru melonjak dan permintaan juga melonjak. Bukankah ini merupakan pertanda ada yang salah dalam cara berpuasa penduduk negeri ini? Logikanya, kalau biasanya kita memakan tiga kali sehari sekarang  dua kali sehari, seharusnya kebutuhan kita di bulan suci ini turun tiga puluh persen.

Saudaraku, sebenarnya saya ingin ber-khusnudzan. Peningkatan permintaan bahan pokok itu dikarenakan pada bulan Ramadhan banyak orang kaya yang bersedekah dan memberi makan orang-orang miskin yang selama ini mengalami kekurangan makan. Bukan karena kita lebih rakus dan lebih banyak makan, tetapi karena jumlah orang yang bisa makan memang bertambah karena kedermawanan orang-orang kaya. Namun, apakah benar seperti itu? Jujur saja, saya pesimis dugaan baik saya itu benar.

Saudaraku, kalau saya boleh mengingatkan, bulan Ramadhan yang menghampiri kita tahun ini harus tetap disambut dengan gembira. Kita rayakan dan kita gembirakan secara benar menurut syariat Islam.

Isngadi Marwah Atmadja, Catatan Bulan Suci, Kumpulan Bahan Kultum Ramadhan